Archive for April, 2010

Glenak-glenik Peluang Bisnis

27 April 2010

Pepaya, mangga (tanpa pisang dan jambu), rambutan, sawo, kelengkeng, sirkaya, kedondong, sudah tertanam di halaman belakang toko. Entah kapan berbuahnya, tidak lagi sepenting menanamnya… Kolam pun sudah siap ditabur lele. Halaman sudah dibersihkan. Tinggal malam ini glenak-glenik (rembukan bisik-bisik) sama ‘boss’, sambil menikmati purnama yang mulai mekar di langit Jogja. Njuk habis ini apa?. Aneka peluang bisnis pun berseliweran di dalam mimpi…

Yogyakarta, 26 April 2010
Yusuf Iskandar

Bertanam Buah

27 April 2010

Siang tadi ke Pakem Jogja, beli tanaman buah hasil stek, yang katanya cepat berbuah. Walau kehujanan dan telanjur basah, akhirnya dapat pohon rambutan, mangga, anggur dan kedondong. Mau ditanam di belakang toko, melengkapi sawo dan kelengkeng yang sudah ada.

Maka kalau Anda datang ke toko saya di Madurejo, Jogja, silakan bebas saja memetik buahnya…, kalau sudah berbuah. Kalau ternyata belum, ya belanja saja dulu, sambil nunggu berbuah….

(Seorang teman mengingatkan, rupanya secara kebetulan kesibukan bersih-bersih halaman belakang dan acara tanam-menanam ini bertepatan dengan Hari Bumi, 24 April 2010)

Yogyakarta, 25 April 2010
Yusuf Iskandar

Tentang Memulai Bisnis

21 April 2010

(#7)

Setelah dipilih satu bidang usaha yang hendak ditekuni, anjuran yang sering dikumandangkan seperti adzan adalah: “Let’s do it!”, lakoni saja!. Tapi, sik..sik..sik.., jangan lalu menjadi babi tuna netra, nabrak-nabrak… Pokoknya lakukan saja, pokoknya jalani dulu, pokoknya berani ambil resiko, pokoknya maju terus pantang mundur. Sebab nanti bisa-bisa, pokoknya tidak kembali alias modal (yang segitu-segitunya) buablass angine… Baiknya, ngopi dululah…

(#8)

Sambil ngopi, sambil melamun, sesekali sambil tidur, buatlah bussines plan sederhana. Hitung-hitungan coro bodon (cara bodoh) saja, untuk tahu prospek wal-peluang dari bisnis yang akan ditekuni. Termasuk agar tahu profil resiko usaha yang akan dihadapi. Minimal tahu apa yang harus dilakukan ketika di tengah jalan nanti rugi mulu… Coba tengok, berapa banyak usaha yang tidak terkontrol jalannya, sehingga tahu-tahu…”Lho kok semua habis?” Padahal jualannya tidak laris…

Yogyakarta, 20 April 2010
Yusuf Iskandar

Hidangan Pesta Sederhana

21 April 2010

Resepsi pernikahan pegawai toko saya. Hidangan pesta yang sangat sederhana tapi enak dan nikmat. Nasi putih, sambal goreng, acar, kerupuk, teh manis. Dipersiapkan bersama-sama sanak keluarga dan tetangga. Secara ekonomi jelas lebih hemat (tak usahlah dibandingkan dengan di kota), tapi secara sosial-budaya kok sepertinya ada “greget” yang selama ini jarang kurasa. Sungguh beruntung menjadi orang desa, tak terusik peradaban yang (acapkali) hingar-bingar tak tentu arah…

(Resepsi pernikahan bertempat di rumah seorang pegawai toko saya, di desa Sawo, Prambanan, Sleman, DIY. Dari desa Madurejo dimana toko saya berada masih masuk ke arah timur)

Yogyakarta, 19 April 2010
Yusuf Iskandar

Pesta Wirausaha Dan Milad 4 TDA

11 April 2010

Maksud hati, rencana semula hari ini ingin hadir ke Pesta Wirausaha & Milad ke-4 TDA (komunitas Tangan Di Atas), 10-11 April 2010, di Balai Kartini, Jakarta. Apa daya, agendanya konflik dengan beberapa komitmen lain.

“Selamat berpesta untuk rekan-rekan pengusaha yang bisa hadir & Selamat ber-Milad untuk komunitas TDA beserta tim manajemen yang telah membuktikan dedikasinya yang luar biasa”.

Yogyakarta, 10 April 2010
Yusuf Iskandar

Tentang Memilih Bidang Usaha

11 April 2010

(#5)

Brainstorming dengan seorang teman tentang peluang bisnis, suasananya begitu menggairahkan. Sudah ribuan peluang bisnis dicatat dan dibicarakan, masih belum habis juga. Tapi begitu sampai pada pertanyaan: “Lalu mana yang sebaiknya saya pilih untuk memulai?”. Mak klumpruk… gairah seperti pudar, bingun… Tak juga madu – pasak bumi – ramuan Madura – ginseng – purwaceng mampu membangkitkannya. Pikiran seperti cunthel, buntu, hilang akal, tidak pede...

(#6)

Nasehat yang sering didengar untuk memilih dan memulai bisnis adalah: “Pilihlah yang paling mudah dilakukan dan paling disukai”. Tapi masalahnya, memilih yang paling mudah itu ternyata pekerjaan yang biasanya tidak mudah, dan memilih yang paling disukai itu ternyata pekerjaan yang biasanya tidak disukai.

Jadi? Pilihlah dengan dan atas nama Tuhanmu (jangan sekali-sekali Tuhan orang lain), lalu berjuanglah untuk berhasil melakukan dan menyukai…

(Seorang teman menambahkan, dalam terminologi Islam dikenal yang namanya sholat istikharoh)

Yogyakarta, 8 April 2010
Yusuf Iskandar

Bisnis MLM?

8 April 2010

Saya menerima SMS isinya: “Mendapatkan 5 hal melalui 5 jalan“, diakhiri dengan: “…sebarkn sms ini kpd saudara muslim minimal 7 org sja. Insya Allah 2jam kmdian akn mndngar kabar BAIK” –

Benar, bahwa siapa menebar kebaikan maka akan menuai yang lebih baik lagi, karena itu memang janji Tuhan. Tetapi, menebar kebaikan kepada minimal 7 orang dan 2 jam kemudian akan mendengar kabar baik? Ugh.., sepanjang yang saya kenal, Tuhan bukan pelaku bisnis MLM…

Yogyakarta, 7 April 2010
Yusuf Iskandar

Musim Membajak Tiba

7 April 2010

Musim panen telah usai, musim membajak tiba

Kemana kerbauku kini?

APAPON tidak boleh buang

(Mohon maaf bila foto kurang tajam, karena diambil menggunakan kamera Blackberry)

Madurejo – Sleman, 6 April 2010
Yusuf Iskandar

Tentang Pengemasan (Packing)

7 April 2010

Pengantar:

Berikut ini adalah kutipan dari status saya di Facebook tentang hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan, manajemen atau apa saja terkait dengan bisnis dan usaha, yang saya ungkapkan dari sudut pandang dan cara berbeda. Kali ini tentang pengemasan (packing)

***

(#1)

Tadi malam menyaksikan anak lanang dan tim free style-nya tampil di acara ‘Indonesia Mencari Bakat’ Trans TV. Hasilnya: yuri yg cantik-cantik itu tidak meloloskan ke tahap berikutnya karena dinilai penampilannya kurang rapi dan cenderung berantakan.

Komentarku: gagal itu biasa, tapi yang akan menjadikannya luar biasa adalah kalau dapat memetik hikmah dan pelajaran dari kegagalan itu, lalu berusaha bangkit dan memperbaikinya.

(#2)

Seorang wanita biasa-biasa saja bisa tiba-tiba tampil bak selebriti setelah di-make-up (kadang-kadang juga di-mark-up). Makanan ndeso dengan taste biasa-biasa saja bisa mendadak jadi rebutan ketika disajikan dengan istimewa. Pertunjukan yang biasa-biasa saja bisa menarik perhatian audiens setelah ditampilkan dengan cara berbeda.

Maka pelajarannya adalah bahwa pengemasan (packing) itu ‘repot tapi perlu’. Jadi pesannya: “Kemaslah tampilanmu supaya menjadi lebih cantik, istimewa dan menarik!”

(#3)

Packing itu teknik untuk memanipulasi persepsi seseorang atas sesuatu. Sehingga yang jelek jadi “seperti” cantik, yang enggak enak jadi “seperti” mak nyusss, yang standar jadi “seperti” menarik, yang biasa-biasa saja jadi “seperti’ ruarrr biasa…

Akibatnya, yang tadinya sekedar memandang bisa jadi melotot, yang tadinya enggak pingin beli jadi beli, yang tadinya cuek jadi memperhatikan, yang tadinya ingin nabung jadi konsumtif… Dan, para penjual, pengusaha, dan entrepreneur, suka itu..

Sebuah komentar di Facebook :

Eko ‘ekojune’ Junaedi – Bekasi :
Untuk jangka panjang akan jadi blunder klo mutunya emang jelek, gak enak, standar dan biasa. Persepsi tetap penting tapi sesuaikan dengan kualitasnya agar makin mantap 🙂

(#4)

Sambil melahap bakmi jowo ‘Bu Gito’ sehabis nonton rekaman tampilannya di TV dimana group free style-nya gagal dalam ‘Indonesia Mencari Bakat’ Trans TV, anak lanang sepakat bahwa kemasan (packing) tampilan groupnya memang perlu diperbaiki.

Hikmahnya, ubahlah rasa kesal pada yuri yang cantik-cantik itu menjadi rasa syukur, karena Tuhan selalu berpihak pada mereka yang ikhlas dan bersyukur bukan pada mereka yang uring-uringan (“Enak aja…!”)

Yogyakarta, 5 April 2010
Yusuf Iskandar

Tangan Kiri Tidak Tahu

5 April 2010

Cek fisik mobil untuk ngurus mutasi/balik nama di Samsat DIY. Usai mesin digesek-gesek, tukang geseknya minta uang 10 ribu. Saya tahu ini illegal.

Sambil merogoh saku, terjadi perdebatan sengit dalam tempoh sesingkat-singkatnya antara hati dan otak, rasa vs. logika. Ketemulah tiga alasan: (1). Tidak tega mempermalukan tukang gesek, (2). Jumlah rupiah yang tidak seberapa, (3). Sekali seumur mobil itu. Akhirnya sampai pada alasan keempat : tangan kanan bersedekah, tangan kiri tidak tahu.

(Seorang teman melalui Facebook berkomentar : Mau sedekah saja kok mesti berpikir sampai empat langkah. Maka komentarku: Justru letak indahnya ibadah itu kalau kita bisa menikmati prosesnya…).

Yogyakarta, 3 April 2010
Yusuf Iskandar

Alirkan Terus Airnya

5 April 2010

Merespon status saya tentang konsep ‘memberi dan menerima’ dalam konteks rejeki, seorang sahabat, senior dan sumber inspirasi saya, mengutip pesan ibunda beliau: “Kalau ingin sumbermu besar, alirkan terus airnya, jangan pernah dibendung”. Sungguh saya sampai merinding menelaah kalimat indah itu…

(Terima kasih Pak Dwi Pudjiarso. Semoga kita tetap diberi kemampuan untuk terus berpikir, memahami dan mengamalkan)

Yogyakarta, 3 April 2010
Yusuf Iskandar

Ngobrol Dengan Ibu Penjual Rambutan

5 April 2010

Ngobrol dengan ibu penjual buah di pinggir jalan. Ibu itu sedang menyortir kiriman rambutan yang baru saja datang, dibantu anak gadisnya. Duduk ngobrol ngalor-ngidul, sambil mencicipi rambutan yang pada rontok. Suasana berubah mempribadi sehingga ibu dan anak gadisnya bisa tertawa lepas. Entah berapa banyak rambutan rontok yang saya makan malam itu.

Akhirnya ketika pulang saya beli seikat dengan harga yang tidak saya pedulikan lagi, sebab persaudaraan itulah yang saya beli.

Yogyakarta, 2 April 2010
Yusuf Iskandar

Memberi Dahulu, Menerima Kemudian

2 April 2010

Putriku sedang memulai bisnis online. Nampaknya dia enjoy.

Nasehatku (inilah keahlian yang perlu dimiliki orang tua, perkara lain boleh tidak bisa, tapi memberi nasehat harus ahli) : “Kalau ingin bisnismu cepat berkembang, maka setiap kali dapat keuntungan, sisihkan dan segera sedekahkan. Teorinya adalah, hanya kalau kamu memberi banyak, maka kamu pun pantas menerima banyak. Memberi-memberi dahulu, menerima-menerima kemudian….”

(Putriku memanfaatkan fasilitas jejaring Facebook untuk berbisnis, nama yang digunakan adalah : Happy Shoppers)

Yogyakarta, 1 April 2010
Yusuf Iskandar

Nasehat Bapak Kepada Putrinya

2 April 2010

Nasehat seorang bapak kepada putrinya yang sedang belajar bisnis:

“Rebutlah rejeki pagi, jumlahnya sama deng rejeki siang, sore atau malam, tapi yang memperebutkan sedikit karena perebut-perebut lainnya masih pada mlungker berbungkus selimut, boro-boro sholat subuh (bagi perebut yang ber-KTP Islam)…”.

NB: Nasehat ini hanya ditujukan khusus kepada putrinya bapak itu.

Yogyakarta, 21 Maret 2010
Yusuf Iskandar