“Boss” saya heran, harga segelas teh jahe biasanya Rp 1500,- tapi di warung sate itu Rp 3000,- Bukan soal selisih 1500-nya, tapi kenapa lebih mahal dan pembeli OK saja? Padahal teh, jahe dan gelasnya sama, Jawaban mudah saya: “Karena melayani pembeli sate yang harga seporsi Rp 20.000,- Coba kalau melayani pembeli nasi kucing, pasti lebih murah”. Maka kalau mau menaikkan harga jual yang dapat diterima konsumen, pertimbangkan siapa pembelinya dan dimana jualnya.
Yogyakarta, 23 Juni 2011
Yusuf Iskandar