Archive for the ‘SEPUTAR BINTARAN’ Category

Berani Ber(wira)usaha

1 Mei 2011

Pengantar:
Tulisan berikut ini adalah kutipan dari cersta (cerita status) saya di Facebook yang penulisannya sudah saya edit kembali agar lebih enak dibaca. Sekedar ingin berbagi…

——-

(1)

Minimarket saya berlokasi tidak jauh dari Superindo di kota Jogja. Celetuk seorang pembeli: “Kok berani sih?”, maksudnya buka pasarmini di dekat pasarsuper.

Jawab “boss” saya lugu: “Rejeki kan sudah ada yang mengatur…”.

Yang dikatakan “boss” saya benar, tapi tidak menjawab. Bahwa antara pasarsuper dan pasarmini tidak bisa dibandingkan. Pasarsuper menjadi tujuan pembelanja berkantung tebal, sedang pasarmini menjadi tujuan “orang lewat” yang mampir belanja…

(2)

Keluarga yang ingin mencukupi kebutuhan mingguan atau bulanannya umumnya rela jauh-jauh mencari pasarsuper sekalian rekreasi. Tapi orang yang tiba-tiba kepingin udut, atau mau menyuguh tamu gulanya habis, atau mendadak kehausan, pasti lebih suka ke pasarmini yang biasanya tidak ngantri dan tidak mbayar parkir. Juga anak-anak yang hanya punya uang jajan Rp 500,-

Jadi? Ya jualan saja sejual-jualnya… Wong yang membelinya beda…

(3)

Itu kan teorinya, antara pasarmini dan pasarsuper. Lha prakteknya? Ya jualan saja terus. Kalau tidak laku? Pelajari agar laku. Kalau rugi? Upayakan agar tidak rugi. Kalau sepi pembeli? Cari cara agar tidak sepi… Maka nasehat seperti apalagi yang diperlukan?

Haha.., jangan terprovokasi. Jawaban atas: pelajari, upayakan dan cari cara, tentu saja tidak tiba-tiba mecothot (muncul) dari kuburan keramat yang dikembangi. Tapi pasti hasil dari belajar dan kerja keras.

(4)

Kemauan belajar dan kerja keras bukan mudah. Hanya mungkin dilakukan kalau seseorang mencintai apa yang dilakukannya. Ya, keyword-nya adalah cinta. Karena itu ketika memilih apa yang mau diusahakan, gunakan energi positif orang yang sedang jatuh cinta.

Ada apa dengan orang ini? Walau matahari terbit dari utara, walau hujan badai menghalangi, walau kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, apapun dilakukan demi yang dicintainya. So? Jatuh cintalah sebelum ber(wira)usaha.

(5)

Sedang asyik-asyiknya menggagas tentang ber(wira)usaha dengan energi cinta, lha kok tadi malam acara Bukan Empat Mata menampilkan ndang ndut rock berjudul “Persetan”.

Liriknya:
Cinta membuat susah pikiran
Serta mengurangi nafsu makan
Akhirnya bisa menguruskan badan
Apalagi kalau patah hati
Sedang menyinta ditinggal pergi
Akhirnya bisa mati bunuh diri…

(Kok hafal? Lha yo dicatet no… Perlu keahlian tersendiri untuk bisa menulis cepat. Haha…).

(6)

Wokkelah… Biar tidak ngoyoworo (membuang-buang waktu). Memulai (wira)usaha dengan niat untuk ibadah. That’s it!

Alasan minimal agar kita tidak sendiri, melainkan melibatkan (Yang Maha) Pihak Lain yang kita ibadahi itu. Alasan maksimal, kalau usaha kita ada masalah, maka pasti (ini janji-Nya)…, pasti (Yang Maha) Pihak Lain itu tidak akan membiarkan kita klepek-klepek ndili… Sedang niat-niat lain selain ibadah, jadikan itu sebagai pelengkap penggembira…

(7)

Maka marilah kita tengok kembali tag line dongeng saya ini: BERANI, BELAJAR, KERJA KERAS, CINTA, (WIRA)USAHA, IBADAH…

Lalu apakah kalau sudah memiliki modal dasar pembangunan usaha dari BERANI sampai IBADAH itu njuk… serta-merta sukses akan diraih? Ya, belum tentu…, enak aja! Tapi setidak-tidaknya kita sudah menyiapkan sebuah wadah untuk menampung rejeki yang mberkahi.., seberapapun banyak dan besarnya.

(8)

Banyak atau sedikit, besar atau kecil, rejeki (baca: keuntungan usaha) itu relatif, tergantung persepsi nafsu kita. Maka sebaiknya (ini sebaiknya lho…), mereka yang ber-KTP Islam, perlu melandasi dengan ikhlas untuk selalu bersabar dan sholat (lha ini repotnya, kalau sudah urusan ikhlas, sabar, sholat… Dan saya tidak ngarang-ngarang). Dan mereka yang ber-KTP non Islam, saya percaya pasti juga ada landasan yang kurang-lebih sama…

“Selamat Ber(wira)usaha”.

Yogyakarta, 27 April 2011
Yusuf Iskandar

Sepeda Motor Tanpa Lampu

26 Desember 2010

Malam Minggu mendadak dapat tugas dinas mengantar “boss” ke tokonya, naik sepeda motor… Kalau sudah bersepeda motor malam-malam begini bawaannya kepingin marah saja. Bukan, bukan kepada “boss”…

Kubilang padanya: “Semakin banyak saja orang punya uang tapi rada gueblek…”.
“Kenapa?”, tanyanya.
Lha sudah tahu sepeda motor tidak ada lampunya kok ya dibeli…”, jawabku.

Yogyakarta, 27 Nopember 2010
Yusuf Iskandar

Pagelaran Wayang Kulit

25 Oktober 2010

Hari ini anak wedok ulang tahun. Sejak siang tadi dia stand by di toko. Di depan toko diadakan pagelaran wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Kahyangan”, dengan Ki Dalang Seno Nugroho. Bukan.., bukan untuk merayakan ulang tahun anak wedok. Wayang kulit itu acara berbeda, yaitu dalam rangka peresmian renovasi kompleks gereja St Yusup Bintaran Yogyakarta, yang kebetulan lokasinya ada di depan toko kami, “Bintaran Mart”.

Yogyakarta, 23 Oktober 2010
Yusuf Iskandar

Soto Ayam “Bu Sisil” Bintaran Jogja

18 Oktober 2010

Sambil menunggu “boss” inspeksi ke tokonya di Bintaran, Jogja, tidak jauh dari toko ada warung soto ayam murah-meriah. Soto ayam “Bu Sisil” namanya. Kalau umumnya memakai judul panggilan sang bapak, agaknya Bu Sisil ingin tampil beda.

Biarpun ini jenis soto komboran pojok perempatan, tapi taste-nya lumayan. Pelanggannya para pelajar dan pegawai. Semangkok soto isinya komplit dengan suwiran ayam, irisan tempe dan tahu bacem, juga perkedel. Hmm…

Yogyakarta, 12 Oktober 2010
Yusuf Iskandar

Ketika Harus Membeli Genset

18 Oktober 2010

Memperbaharui kesaksian pelaku bisnis ritel: “There is no electricity but PLN and gen-set is the substitute..”. Maka pergilah “boss” membeli genset. Tapi bingung ketika ditunjuki ada yang 100% asli Jepang, setengah Cina, sepertiga Cina, seperempat Cina & 100% Cina, tergantung komponennya.

Walau hubungan Jepang-Cina baik-baik saja, tapi soal kualitas dan harga ternyata beda jauh. Sedang genset harus ada, agar uang cepek-nopek tidak lolos ketika PLN moddarr...

Yogyakarta, 7 Oktober 2010
Yusuf Iskandar

Mem-PHK Dua Pegawai

9 Oktober 2010

“Boss” saya terpaksa mem-PHK dua orang pegawainya. Yang satu karena suka pacaran di toko pada jam kerja padahal sudah diingatkan berulang kali. Yang satu karena susah diatur untuk bertanggung-jawab terhadap jadwal kerjanya. Dalam bahasa bisnis dikatakan punya tabiat yang kontra-produktif (yang cenderung semakin menjengkelkan). Dalam bahasa “boss” saya dikatakan “daripada… nambahi pikiran”. Klasik sekali, tapi harus diselesaikan (ya di-selesai-kan hubungan kerjanya itu tadi)

Yogyakarta, 6 Oktober 2010
Yusuf Iskandar

Paham Sistem Perkomputeran

20 September 2010

Rupanya paham sedikit-sedikit (paham kok cuma sedikit?) tentang sistem komputer itu perlu, jika pekerjaan kita bersangkut dan berpaut dengan perkomputeran. Inilah yang terjadi ketika sistem komputer toko trouble, saya sendiri hanya tahu setengah-setengah, nggak punya pegawai yang paham, tidak ada tukang servis buka karena pada tidak mau diganggu makan opor ayam lebaran…, sementara toko sedang panen raya. Lha, tobat tenan… “Boss” saya jadi seperti pecas ndahe..., eh pecah ndase…

(ndase: kepalanya)

Yogyakarta, 16 September 2010
Yusuf Iskandar

Komputer Tokoku Kecapekan

20 September 2010

Setelah kerja terlalu keras saat panen raya lebaran, komputer tokoku kecapekan. Setiap kali dihidupkan selalu minta maaf, katanya: “We apologize for the inconvenience, but Windows did not start successfully”. Bolak-balik-bolak begitu terus. Tidak mau masuk ke sistem. Di-reinstall Windows-nya tidak mau, cuek saja. Padahal tergolong baru, belum layak buang. Tak pukul monitornya malah ‘boss’ saya yang teriak… SOS..SOS..SOS…

Yogyakarta, 13 September 2010
Yusuf Iskandar

The Show Keeps Go On

12 September 2010

Salah satu hal yang ditakuti setiap menjelang panen raya lebaran bagi pebisnis ritel-modern-kecil adalah trouble komputer. Dan sekarang terjadi di kasir “Bintaran Mart”. Gubrax…!, dan transaksi pun terganggu. ‘Boss’ jadi panik bin stress (kalau sudah begini jangan coba-coba diganggu, bisa batal THR-ku).

Saya tidak punya ilmunya, melainkan didongani wae…(didoain saja). Dan, the show keeps go on… Ahamdulillah, ada langkah darurat.

Yogyakarta, 6 September 2010
Yusuf Iskandar

Dasar ABG…!

28 Juli 2010

Dasar ABG…! Naik motor pakai gaya-gaya wal-ugal-ugalan di tikungan. Tahu-tahu…, ngueeeng…gubrax! Nyelonong masuk halaman toko, tapi bablas ke sebelahnya nyeruduk rumah mertua. Rumah pun cedera ringan, luka-luka dindingnya (untung bukan dinding kaca tokoku). Sepeda motornya cedera berat. Pengendaranya diangkut ke Rumah Sakit, daripada gegoleran di emperan kepanasan kasihan jadi tontonan, malah dikerubutan semut…

Yogyakarta, 24 Juli 2010
Yusuf Iskandar

Sate Ayam Cak Rosid

28 Juli 2010

Ada warung sate ayam baru di dekat tokoku di Bintaran, Jogja. Tenda, gerobak, pembakar, meja kursi, semua masih tampak anyar gresss… Rupanya ini hari pertama buka dan saya adalah pembeli pertamanya.

Cak Rosid, sebelumnya tukang becak dan parkir. Jelas ini upayanya untuk mengubah nasib. Saya mengapresiasi keberaniannya, sebab betapa banyak orang ingin mengubah nasib tapi tidak memiliki keberanian untuk memulai…

Yogyakarta, 13 Juli 2010
Yusuf Iskandar