Archive for the ‘MADUREJO SWALAYAN & PERJALANANNYA KINI’ Category

Ada Maling Di Tokoku

30 Juni 2011

Pengantar:

Seseorang tak di kenal gagal melakukan upaya percobaan pencurian di toko saya “Madurejo Swalayan”, Prambanan, Sleman, Yogya Istimewa, pada tanggal 2 Juni 2011 dini hari. Cerita itu saya tulis di Facebook pada tanggal 2-4 Juni 2011 dalam beberapa penggalan cerita status. Berikut ini rangkaian ceritanya.

***

(1)

Menjelang jam 3 dini hari di libur Kenaikan Isa Almasih, seseorang melompati pagar setinggi 3 m menggunakan tangga dari kebun belakang rumah tetangga toko Madurejo. Kemudian menuju bangunan di belakang toko, tolah-toleh sana-sini, mengintip ruang kantor, memeriksa pintu dan jendela, lalu naik ke lantai 2. Sekitar lima menit kemudian turun dari lantai 2.

Agaknya tadi melakukan slow motion, mengendap-endap, mengintip si penunggu toko yang tidur di lantai atas.

(2)

Seseorang yang agaknya ingat kalau sedang tanggal muda itu kemudian berjalan perlahan meninggalkan bangunan toko menuju ke bagian belakang. Mungkin memeriksa gudang di belakang yang kondisinya sedang kosong. Sekitar lima menit kemudian kembali lagi.

Aha.., dia kini mengenakan topi yang dipakai terbalik, bagian depan topinya menghadap ke belakang. Entah mengapa dia meloncati lubang jendela teras kantor, padahal ada ruang terbuka yang lebih mudah. Rupanya kini membawa obeng.

(3)

Dua jendela kantor dicoba dicongkel tapi gagal. Pintunya juga tidak bisa dibuka. Lalu mencoba membuka pintu belakang toko, juga gagal.

Merasa kurang nyaman, seseorang berjaket hijau dengan topi terbalik itu lalu kembali menuju tangga ke lantai atas. Barangkali ingin memastikan si penunggu toko masih terlelap. Dengan menggunakan senternya dia pun melompati barang-barang yang masih tergeletak di ujung bawah tangga, lalu mengendapendap naik.

(4)

Pada saat yang sama, si penunggu toko yang tidak lama sebelumnya baru kembali dari toilet di lantai bawah mendengar ada suara mencurigakan di bawah. Dia pun lalu waspada memasang pendengarannya tajam-tajam. Dia lalu memutuskan untuk memeriksanya. Dia bergerak keluar kamarnya, berjalan mengendap-endap menuju ke tangga. Pelan-pelan dilongokkan kepalanya mengintip ke bawah dari ujung atas tangga.

(5)

Waaa.., betapa kagetnya ketika dalam keremangan dilihat ada seseorang yang juga sedang mengendap-endap naik. Orang itu pun tak kalah kagetnya ketika tahu aksinya dipergoki.

Seperti adegan “Tom & Jerry”, seseorang tak di kenal itu langsung bubar jalan, turun dengan panik melompati tumpukan barang, lari sipat kuping (kencang) ke arah belakang, menembus kegelapan, menuju pojok halaman dimana ada bak sampah. Agaknya dia tahu ada posisi bagus untuk lompat pagar.

(6)

Sesaat kemudian si penunggu toko menyusul sambil teriak-teriak sekenanya. Namun dia memutuskan balik lagi mengambil senter dan membangunkan temannya. Dia khawatir kalau orang tak dikenal itu membawa senjata tajam dan berbuat nekad.

Tentu saja dia kehilangan banyak waktu. Orang tak dikenal itu sudah hilang ditelan malam. Sementara si penunggu toko memeriksa sekeliling halaman. Ketemu dengan pak tani yang sedang mengalirkan air di sawah yang tentu saja tidak ngeh.

(7)

Semua adegan di teras kantor dan belakang toko itu terekam oleh kamera CCTV toko “Madurejo Swalayan”. Sore tadi saya buat copy-nya untuk dilaporkan ke pak polisi Polsek Prambanan, tentang adanya percobaan pencurian. Walau tidak terlihat detil, tapi prejengan (profil wajah) dan postur tubuhnya cukup mudah dikenali.

Segenap pegawai pun saya kumpulkan untuk briefing tentang langkah antisipasi yang harus dilakukan, karena orang itu pasti akan kembali…

(8)

Orang itu pasti penasaran, maka dia akan belajar lebih baik untuk mengulangi. Entah kapan dan dengan cara apa.

Maka langkah antisipasi yang utama tentu saja meningkatkan kewaspadaan di semua bidang. Setelah itu, ada langkah pencegahan secara fisik dan non-fisik (kalau disebut metafisik asosiasinya jadi lain). Secara fisik adalah memperbaiki sistem pengamanan. Secara non-fisik adalah ndongo (berdoa) memohon perlindungan Tuhan sekaligus berserah menitipkan kepada-Nya.

(9)

Menyadari bahwa selalu saja ada hal-hal yang dapat terjadi di luar kontrol manusia, maka itulah perlunya langkah non-fisik. Sehebat-hebatnya upaya pengamanan, selalu ada celah yang dapat ditembus. Maka ndongo (berdoa) adalah upaya untuk menambal celah itu dan biar Tuhan yang melakukannya.

Kalau memang Tuhan mengijinkan celah itu ditembus orang jahat, maka pasti Dia sudah menyediakan kompensasinya. Maka dalam berbisnis pun sebaiknya melibatkan Dia serta semua system-Nya…

(10)

Tentang maling yang misinya gagal itu rupanya saat kabur meninggalkan sepasang sandal jepit warna hijau. Kutanya pada penunggu tokoku: “Mau dibuang atau dipakai?”.

“Saya pakai saja, pak”, jawabnya.

Yo wis… Kalau tidak, mau kubakar sambil kubaca-bacain (baca koran yang untuk membakar maksudnya). “Ben kobong silite…”, kataku.

Siapa tahu bisa membuat (maaf) duburnya terbakar. Bisa meloncat-loncat seperti jaran (kuda). Bisakah? Ya siapa tahu saja bisa…

(11)

Haha… ‘Boss’ saya dan penunggu toko tertawa ngakak mendengar gurauanku. Padahal saya mengatakannya sambil serius. Tentu saja saya tidak berharap itu terjadi. Si maling sudah berbaik hati “terpaksa” menyedekahkan sandalnya, masak mau dibalas dengan yang lebih buruk. Sementara tidak ada sedikitpun kerugian diderita, kecuali rasa jengkel diperdaya begundal iseng.

Perburuan sedang dilakukan. Mudah-mudahan berhasil agar cerita ini ada lanjutannya.

(12)

Pak polisi sudah mendatangi TKP. Kami pun membantu dengan memberikan info yang diperlukan. Kalau nantinya bisa dilacak, diburu dan ketahuan siapa pelakunya, lalu apa? Ya tidak ada apa-apa…

Tidak ada angan-angan untuk menghakimi sendiri (saya takut jadi hakim), melainkan hanya ingin mengingatkan agar jangan coba-coba mengulangi perbuatan nakalnya (mengingatkan tapi mengancam). Lebih dari semua itu, pencegahan dan kewaspadaan tetap harus diutamakan.

(13)

Ketika ngobrol-ngobrol dengan tetangga toko tentang insiden pencurian itu, seseorang bercerita bahwa di Yogya banyak toko-toko yang “dipagari”. Saya jelaskan bahwa toko saya pun sudah dipagar keliling setinggi 3 m. Itu yang kelihatan. Kalau yang tidak kelihatan sudah saya mintakan Tuhan untuk memagari dan saya pasrah bongkokan (total) kepada-Nya.

Maka kalau suatu saat Tuhan kok mengijinkan ada begundal iseng menerobos pagar bikinan-Nya. Ya monggo… Saya pun bisa tidur nyenyak.

(Note: Seorang teman menyarankan agar dipasang sensor gerak untuk mendeteksi gerakan orang tak diundang di saat yang tidak wajar. Tapi saya pikir-pikir, jangan-jangan nanti sistem keamanan toko saya lebih canggih ketimbang bank…hehe)

Yogyakarta, 2-4 Juni 2011
Yusuf Iskandar

2010 Review — Untuk “Catatan Dari Madurejo”

2 Januari 2011

Pembaca & sahabat:

Perkenankan saya berbagi atas Review sepanjang tahun 2010 yang dibuat oleh WordPress untuk blog “Catatan Dari Madurejo” ini. Semoga di tahun 2011 dan selanjutnya, saya tetap bisa berbagi atas apa saja melalui catatan-catatan sederhana di blog ini, terutama yang berkaitan dengan aktifitas bisnis dan usaha. Jauh lebih penting adalah harapan saya agar sedikit atau banyaknya ada yang dapat dipetik. Dalam bahasa saya, ada yang dapat dinikmati, disukuri dan dihikmahi….

Salam sukses untuk semuanya. Semoga Tuhan YME, Allah swt senantiasa menyertai perjalanan kita selanjutnya.

Selamat Tahun Baru 2011

Yogyakarta, 2 Januari 2011
Yusuf Iskandar

——-

2010 in Review

The stats helper monkeys at WordPress.com mulled over how this blog did in 2010, and here’s a high level summary of its overall blog health:

Healthy blog!

The Blog-Health-o-Meter™ reads Wow.

Crunchy numbers

Featured image

The average container ship can carry about 4,500 containers. This blog was viewed about 24,000 times in 2010. If each view were a shipping container, your blog would have filled about 5 fully loaded ships.

In 2010, there were 99 new posts, growing the total archive of this blog to 303 posts. There were 20 pictures uploaded, taking up a total of 297kb. That’s about 2 pictures per month.

The busiest day of the year was May 19th with 228 views. The most popular post that day was (4) Kenapa Memilih Mini-market? .

Where did they come from?

The top referring sites in 2010 were id.wordpress.com, google.co.id, yiskandar.wordpress.com, search.conduit.com, and facebook.com.

Some visitors came searching, mostly for gejala db, gunung lawu, mini market, bisnis kecil yang menguntungkan, and the secret book.

Attractions in 2010

These are the posts and pages that got the most views in 2010.

1

(4) Kenapa Memilih Mini-market? December 2007
100 comments and 1 Like on WordPress.com,

2

Waspadalah, Justru Ketika Demam Mulai Turun (Bag. 1) March 2008
6 comments

3

The Secret (E-Book ver. Ind.) January 2008
19 comments

4

Berani Bisnis Ritel Dengan Merek Sendiri August 2008
8 comments

5

(34) Merencana Tata Ruang, “Gimana, Gitu Loh…….” December 2007
4 comments

Mencicipi Kue Kering

25 Agustus 2010

Seorang teman ingin titip jual produk kue kering di tokoku. Lalu datang ke rumah bawa 11 macam kue kering; kaastangel, putri salju, orange cookies, moka almon, dkk… “Untuk sampel, dicicip dulu”, katanya. Icip-icip tapi buanyak… Yo wis, alhamdulillah.

Waktu mau mencicipi, wah…jadi nggak enak nih… Setelah benar-benar mencicipi, wah……ternyata enak banget… (Mbak Yayuk Priyambodo: Trims, tokoku siap menjualkan)

Yogyakarta, 15 Agustus 2010
Yusuf Iskandar

Kabel Jaringan Digerogoti Tikus

28 Juli 2010

Komputer kasir mendadak ngaco, data tidak ter-update. Wah, bisa runyam ini. Lacak-dilacak hingga ke wuwungan (ruang bawah atap), ternyata ada kabel yang digerogoti tikus. Terpaksa narik-narik kabel jaringan yang cukup panjang dan diganti baru. Perlu pengaman ekstra agar tidak lagi mudah di-plekotho (diperdaya) tikus. Lebih baik rada repot sekarang daripada nanti pas ramai-ramainya menjelang lebaran ada trouble transaksi tiba-tiba… Bisa mati berdiri…!

Madurejo – Sleman, 17 Juli 2010
Yusuf Iskandar

Kiat Sukses

10 Juli 2010

Saat “ngobrol-ngobrol”, seorang pegawaiku tanya: “Apa kiat untuk sukses?”. Kuberi jawaban normatif: “Bersungguh-sungguh”, lalu kucari penjelasan pembenarannya.

Bersungguh-sungguhlah dalam setiap tahap menggapai sukses sejak dari mimpi hingga kelak menikmati hasilnya. Karena Tuhan dan jagat seisinya ini berpihak kepada orang yang bersungguh-sungguh (di bidang apapun) yang di sana ada konsekuensi. Celakanya, dunia ini banyak diisi orang yang tidak bersungguh-sungguh (bahkan untuk mimpi), tapi ingin sukses!

Madurejo – Sleman, 9 Juli 2010
Yusuf Iskandar

Forum Ngobrol-ngobrol

10 Juli 2010

Di forum “ngobrol-ngobrol” dengan para pegawai toko, siang 3 hari yll, dua topik saya sampaikan: Pertama, me-refresh pekerjaan rutin dan masalahnya; Kedua, “komporisasi” (ini bukan mengkonversi gas kembali ke minyak tanah), tapi membangkitkan motivasi bekerja (tujuan, visi dan  misi). Dua reaksi saya peroleh: Pertama, antusias; Kedua, ngantuk. Dan yang paling sulit dilakukan oleh “tukang kompor” (apapun merek kompornya) adalah: memberi contoh!

Madurejo – Sleman, 9 Juli 2010
Yusuf Iskandar

Lagi-lagi Soal SDM

10 Juli 2010

Tentang human error dalam penanganan angka (di laporan toko). Setelah ketemu sumber kesalahannya, sebenarnya mudah diselesaikan, cukup berbekal “pipo londo” alias ping-poro-lan-sudo (tulis: x / : / + / -). Tapi rupanya saya salah menggeneralisir, bahwa tidak setiap orang memiliki “sense of logic” yang sama dan sesuai dengan kebutuhan dari setiap jenis aktifitas.

Lagi-lagi soal SDM…, SDM lagee, lagee… (dan saya tidak khawatir, karena ini skill yang dapat dilatih).

(SDM : Sumber Daya Manusia)

Yogyakarta, 6 Juli 2010
Yusuf Iskandar

Human Error

8 Juli 2010

Tadi siang ‘boss’ saya mengadu, katanya angka margin yang kemarin kok kecil sekali, pasti ada yang salah. Sebagai sopir yang baik hati dan tidak sombong, segera in-action. Lacak punya lacak berujung ditemukannya kesalahan pada harga pokok. Bukan komputernya, bukan programnya, bukan kasirnya, tapi salah input data.

Human error dalam penanganan angka (ini bukan yang pertama, walau orangnya beda), selalu menjadi penyebab pecah ndase… (pecah kepala)

Yogyakarta, 3 Juli 2010
Yusuf Iskandar

Ancang-ancang Lebaran

8 Juli 2010

“Lebaran sebentar lagi”, begitu kata pebisnis ritel mracangan. Tiba waktunya untuk menyetok komoditas unggulan kala Lebaran, seperti sirup, roti kaleng, susu kaleng, dll. Hitung-hitungan cermat dilakukan. Berapa banyak masing-masing item harus disetok agar tidak meleset jauh dari kebutuhan. Begitu pun ‘boss’ saya mulai ancang-ancang…

Ancang-ancangnya sih gampang, tapi yang untuk mengancang itu yang bikin ‘gerah’, membayangkan besarnya modal ekstra yang nanti akan parkir beberapa waktu.

Yogyakarta, 1 Juli 2010
Yusuf Iskandar

Kalkulator Perempuan

4 Mei 2010

Tiba-tiba ‘boss’ saya menyodorkan kalkulator kuno cap tidak terkenal dan selembar nota belanja, minta dihitungkan diskon-diskonannya yang membuat kepalanya mau pecah. Sialnya, kalkulator ndeso-nya saya pencet-pencet angkanya suka ngaco.

Melihat saya mulai pencet-pencet dengan rasa kesal, ‘boss’ saya berucap: “Tidak bisa dikasarin…!”.
Kujawab: “Wooo, kalkulator wedok, koyo sing duwe… (kalkulator perempuan, kayak yang punya…)”.

(Nota belanja dimaksud adalah nota belanja dari toko “Madurejo Swalayan”. Sekalian dalam rangka mengajari pegawai bagaimana cara mencari harga pokok pembelian setelah dikurangi diskon. Meski ini adalah hitung-hitungan sederhana, tapi tetap saja dirasa membingungkan bagi yang belum memahami “duduk persoalannya”…)

Yogyakarta, 2 Mei 2010
Yusuf Iskandar

Hari Gajian

28 Maret 2010

Maka sampailah pada saat-saat yang membahagiakan, yaitu hari gajian para pegawai toko. Saya ikut bahagia karena menurut daftarnya saya ikut menerima gaji sebagai ‘sopirintendant’ (dari kata dasar ‘sopir’). Hanya saja ‘boss’ saya suka kura-kura dalam perahu, gajiku dikonversi dalam bentuk lain. Yo wis, nurut saja, wong sama ‘boss’, daripada nanti gajiku dibatalkan malah sentresss wal-kelimpungan aku..

Note : Dikutip dai status saya di Facebook. Seorang rekan memberi komentar :

Lufi Rachmad – Bandung:

Setuju Mas, saat membagikan gaji kepada karyawan memang sangat membahagiakan… merasa digunakan sebagai kepanjangan tangan Allah berbagi rejeki dengan yang lain. Gimana kemajuan Maduredjo versi 2?

Catatan saya:

Puji Tuhan wal-hamdulillah, Madurejo v.2 (Bintaran Mart) masih merangkak maju….

Yogyakarta, 4 Maret 2010
Yusuf Iskandar

Masa-masa Omset Merosot

2 Maret 2010

Mengawali tahun 2010 banyak pebisnis ritel mengeluh omsetnya merosot seperti tanah longsor. Saatnya melakukan re-freshing, re-charging dan re-vision tentang ngelmu bisnis. “Kalau mereka mau berpikir”, kata Tuhannya orang Islam dalam kitab suci. Tapi ternyata berpikir itu tidak mudah. Yang mudah ya tidak usah dipikirin, sebab enaknya bisnis ritel itu kalau makanan dan minuman enggak laku ya dimakan dan diminum sendiri, rokok enggak laku ya diudut sendiri…

Yogyakarta, 25 Pebruari 2010
Yusuf Iskandar

Hari Valentine, Dimana Coklat Laku Keras

14 Februari 2010

Bagi pekerja bakulan atau pedagang mracangan atau ritel seperti saya, momen Hari Valentine tentu pantas dirayakan. Bukan untuk merayakan atau memaknai peristiwanya, sebab kalau hal itu saya lakukan pastinya saya akan diprotes oleh jutaan saudara Muslim sebangsa dan setanah air. Melainkan merayakan untuk memperoleh kebaikannya.

Kebaikan Valentine? Bukan! Valentine dari dulu kala sudah baik-baik saja. Tapi kebaikan orang-orang yang memanfaatkan momen Valentine sebagai sebuah hari yang “enak dan perlu” membeli coklat. Sebab pada hari ini, coklat adalah komoditas yang enak dimakan dan perlu…..

Apapun agama seseorang, momen tanggal 14 Pebruari seringkali disambut sebagai hari yang tepat untuk mengekspresikan saling berkasih dan bersayang seolah-olah 364 hari lainnya dianggap tidak tepat, terutama bagi mereka yang memang sedang berada dalam situasi perkasih-sayangan. Tapi entah kenapa perkasih-sayangan itu kok dilambangkan dengan coklat. Sampai-sampai almarhum Gombloh mengilustrasikan dalam sebuah nyanyiannya : “Kalau cinta sudah melekat, tahi kucing rasa coklat”. Lha iya, siapa sih yang kurang kerjaan merasai tahi kucing…..

Lebih dari sekedar urusan tahi kucing, eh maksud saya coklat, bagi penggiat mracangan atau ritel, tanggal 14 Pebruari disambut sebagai hari panen raya berjualan coklat. Tidak terkecuali dua toko saya (maaf agak narsis sedikit, “Madurejo Swalayan” dan “Bintaran Mart”, keduanya di Jogja), sejak jauh hari sudah menyiapkan diri dengan menambah stok coklat, terutama permen coklat yang harganya relatif lebih mahal.

Ya, bukan salah saya kalau toko saya berniat menyambut Hari Valentine. Malah saya pikir toko saya justru membantu menfasilitasi bagi mereka yang memiliki uang lebih kemudian ingin bersedekah dengan memberi hadiah coklat kepada temannya, saudaranya, pacarnya, orang-orang yang disayanginya, atau orang lewat sekalipun. Semua baik-baik saja. Yang tidak baik adalah kalau untuk bersedekah kemudian mengutil di toko saya. Dan ini pernah terjadi….. It’s OK, saya pun ingin bersedekah meski terpaksa (sebab di dalam hati mengumpat : “Kurang ajar…!”).

Oleh karena itu, bagi penggiat bisnis ritel, Hari Valentine adalah salah satu hari dimana boleh berharap ada sedikit panen raya meningkatnya omset penjualan (juga keuntungan, tentu saja) dari hasil penjualan coklat. Maka kalau saya menyambut Hari Valentine, itu tidak ada urusannya dengan halal atau haram, sebaiknya atau tidak sebaiknya, pahala atau dosa, melainkan adalah menyambut sebuah hari dimana coklat di tokoku laku keras, melalui sebuah transaksi bisnis yang benar menurut kaidah hukum negara maupun agama.

Kepada sesama penggiat bisnis ritel, saya sampaikan : “Selamat merayakan Hari Valentine, dimana coklat laku keras”.

Yogyakarta, 14 Pebruari 2010
Yusuf Iskandar

Sehari Di Pengadilan Negeri Sleman

28 Januari 2010

(Hari ini adalah persidangan para perampok yang pernah ngerjain tokoku “Madurejo Swalayan”. Peristiwa perampokan itu sendiri terjadi pada tanggal 5 Januari 2009, setahun yang lalu. Catatan tentang peristiwa itu ada di sini).

——-

Para pelaku kriminal biasanya punya nama alias aneh-aneh, seperti dua perampok tokoku setahun yll, punya nama alias Mbelmbong dan Munthuk… Sedang dalangnya, saya baru tahu ternyata sudah didor dan modharrr..., teriring doa tulus semoga kembali ke Rahmatullah dlm khusnul khotimah…

——-

Sesuai nama aliasnya, Mbelmbong, perampok tokoku itu memang benar-benar gemblung. Sepanjang persidangan hingga pembacaan tuntutan jaksa, terus saja cengengesan (padahal ini bukan sidang DPR…..). Dan akhirnya pak hakim pun tidak mampu lagi menyembunyikan rasa geram dan marahnya… Wong gemblung kok jadi rampok…

——-

Ibu jaksa yang sedang hamil tua itu sampai harus beeerkali-kali datang dan meminta maaf kepadaku karena telah membuat aku menunggu lama. Undangan sidang jam 10:00, tapi hingga jam 13:00 belum ada kejelasan. Saya katakan : “Tidak apa-apa ibu, saya bisa memaklumi” (Dalam hati saya bilang : Tuhan pernah ‘lebih parah’ lagi, ‘menyuruhku’ menunggu 20 tahun, itupun aku jalani…)

Sleman – Yogyakarta, 28 Januari 2010
Yusuf Iskandar

Minyak Goreng – Kecap – Tusuk Sate

27 November 2009

Kalau ada barang dagangan yang most wanted di hari-hari seputar Idul Adha atau Hari Raya Qurban ini adalah : minyak goreng, kecap dan tusuk sate. Sebenarnya juga arang, tapi sayang Madurejo Swalayan tidak menyediakannya. Rupanya lagi musim orang nyate….

Selamat Idul Adha 1430H. Maaf lahir batin. Semoga kurban kita diterima Allah swt sebagai perwujudan penghambaan dan ketakwaan kita. Amin…..

Yogyakarta, 27 Nopember 209
Yusuf Iskandar

Kulakan Ponco

20 November 2009

Sementara ‘boss’ kulakan ponco dalam rangka menangkap peluang di musim hujan yang baru mulai, sopirnya bercengkrama dengan tukang parkir sambil klepas-klepus

(Setelah tiga hari terakhir ini sibuk dengan urusan diri sendiri, maka hari ini acaranya nyopiri ‘boss’, mengantar beliau untuk kulakan tas belanja alias tas kresek, lalu kulakan ponco alias jas hujan. Jas hujan adalah komoditas musiman, dan kebetulan di wilayah Jogja seminggu terakhir ini sudah menampakkan tanda-tanda datangnya musim penghujan. Maka berjualan jas hujan dan payung, termasuk daun pisang adalah peluang bisnis…. Yang terakhir itu untuk bungkus bikin kue…..)

Yogyakarta, 20 Nopember 2009
Yusuf Iskandar

Memasang CCTV

14 November 2009

Hari ini pasang CCTV di toko Madurejo. Memudahkan kerja KPK, celetuk seorang teman.

(Setelah sekian lama tertunda-tertunda, akhirnya ‘Boss’ saya memutuskan untuk memasang CCTV. Setidak-tidaknya satu langkah lagi sebagai upaya pengamanan telah dilakukan.

Seorang teman berkomentar, katanya KPK = Komisi Pengawasan Karyawan. Sebenarnya….. iya juga sih, selain untuk pengawasan tamu tak diundang…..)

Madurejo – Sleman, 14 Nopember 2009
Yusuf Iskandar

Antara Mendaki Gunung Dan Omset Toko

29 September 2009

Mendaki gunung adalah mencapai puncak tertentu setelah itu turun lagi ke elevasi pengalaman & keterampilan lebih tinggi. Anakku sudah membuktikannya — Sama seperti mengejar omset warung saat lebaran : muncak lalu turun lagi pada elevasi omset lebih tinggi dari sebelumnya. Giliran saya membuktikannya.

Inilah yang paling saya sukai ketika ngurus warung mracangan… Puji Tuhan walhamdulillah

(Anakku mendaki gunung Lawu, 25-27 Sepember 2009, sebagai pendakian yang kesekian kalinya. Di sisi lain, omset “Madurejo Swalayan” mulai menurun sejak mencapai puncaknya pada H-1 Lebaran kemarin, tapi Alhamdulillah masih lebih tinggi dibanding hari-hari sebelum Ramadhan)

Yogyakarta, 28 September 2009
Yusuf Iskandar

Usai Panen Raya Ramadhan

25 September 2009

Panen raya itu sudah bubar… Lontong, ketupat, opor menthok atau enthok (dagingnya lebih padat, tidak segurih daging ayam, berminyak, nek, tapi hoenak dan tampil beda…), mengiringi penutupan panen….. Kini, tinggal hati masing-masing menghitung pembukuan keuntungan yang dapat diraih setelah sebulan berbisnis dengan Ramadhan, atau jangan-jangan hanya sekedar….. “capek deh…”

(Panen raya yang saya maksudkan adalah panen pahala dan balasan kebaikan yang dijanjikan Allah swt dengan beribadah Ramadhan, dan pembukuan keuntungan yang saya maksudkan adalah catatan amal ibadah selama Ramadhan)

Yogyakarta, 20 September 2009 (1 Syawal 1430H)
Yusuf Iskandar

——-

Menata kembali isi toko yg morat-marit setelah “diobrak-abrik” pembeli yang belanja keperluan lebaran, sejak H-2. Capek tapi senang….. Bahkan H+4 pembeli masih ramai lebih dari hari biasanya. Rupanya kebutuhan harian tidak bisa ditunda…

Puasa bukan berarti mengurangi makan, melainkan me-reschedule. Lebaran juga bukan berarti banyak makan, melainkan kebanyakan enggak apa-apa. Inilah salah satu keunggulan bisnis ritel….

Yogyakarta, 23 September 2009
Yusuf Iskandar

——-

Ultah

Satu-satunya kejadian yang menandai bahwa hari ini saya berulangtahun adalah sindiran-guyonan anak perempuan saya tadi siang. Katanya : “Wah, hari ini bakal ada yg nraktir makan, nih….”. Selebihnya live must go on as usual‘….. Ndeso tenan….

Yogyakarta, 23 September 2009
Yusuf Iskandar

Selamat Idul Fitri 1430H

20 September 2009

Sebulan berbisnis dengan Ramadhan.

Hanya hati kita masing-masing yang dapat merasakannya apakah kita tergolong ke dalam gerombolannya orang-orang yang menggapai keuntungan dari panen raya Ramadhan, atau hanya sekedar….. “capek deh…”.

Segenap tim manajemen, pemilik dan pegawai “Madurejo Swalayan” dan “Bintaran Mart” menghaturkan :

SELAMAT IDUL FITRI 1430H
Mohon maaf  lahir & batin

Semoga keuntungan, kemenangan, kebahagiaan mampu kita raih, dan kita masih diberi kesempatan untuk kembali berbisnis dengan Ramadhan tahun depan. Insya Allah.

Wass,
Yogyakarta, 20 September 2009 (1 Syawal 1430H)
Yusuf Iskandar